Minggu, 30 Desember 2007

ashan kebidanan pada BBL

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 27 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
B.PROSES MEDIS SETELAH BAYI LAHIR
PEMOTONGAN TALI PUSAT
Tali pusat dipotong lebih pendek lagi, sekitar 5 cm dari pangkalnya. Adakalanya dibiarkan lebih panjang, terutama apabila bayi mempunyai risiko tinggi, untuk memudahkan apabila diperlukan pemasangan infus melalui tali pusat. Ujung tali pusat diikat tali atau dijepit dengan jepitan khusus supaya darah tak mengalir keluar. Selanjutnya, tali pusat dibersihkan dengan alkohol atau cairan antiseptik sesuai prosedur medis.

DILETAKKAN DI MEJA RESUSITASI
Meja resusitasi adalah meja bersuhu sekitar 360 Celsius, sama dengan suhu di kandungan. Begitu si buah hati lahir, ia segera ditempatkan di resusitasi tersebut. Kemudian lendir di rongga hidung dan mulutnya segera dihisap dan tubuhnya dikeringkan. Apabila bayi dalam kondisi “tidak normal”, seperti ketuban berwarna keruh, kehijauan, atau bercampur kotorannya selama di kandungan, perlu pengisapan lebih aktif. Kepala dan tubuh bayi dikeringkan dari cairan ketuban atau cairan lain yang membasahi tubuh bayi baru lahir. Cairan pada tubuh bayi akan dievaporasi oleh panas tubuhnya, sehingga diperlukan pasokan kalori yang memadai untuk menjaga suhu tubuh bayi. Dianjurkan untuk mengeringkan tubuh bayi dengan handuk atau kain yang hangat. Hal ini memberikan dua keuntungan bagi bayi. Pertama, suhu tubuh bayi tetap terjaga dan yang kedua, memberikan rangsangan taktil pada tubuh bayi sehingga menimbulkan atau dapat mempertahankan pernafasan.

TES APGAR
Keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan memakai nilai Apgar. Kegunaan penilaian itu adalah untuk mengetahui ada tidaknya asfiksia pada bayi yang baru lahir itu. Bahan penilaian adalah frekuensi denyut jantung, usaha nafas, tonus otot, warna kulit dan reaksi terhadap rangsangan dengan jalan memasukkan kateter ke dalam lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan.
Setiap penilaian diberi angka : 0, 1, 2, sampai 10
Tanda
0
1
2
Frekuensi Jantung
Tidak ada
Kurang dari 100/ menit
Lebih dari 100/ menit
Usaha nafas
Tidak ada
Lemah/ lambat tidak teratur
Baik/ menangis kuat
Tonus otot
Lumpuh
Ektremitas fleksi
Gerakan aktif
Reflek
Tidak ada
Gerakan sedikit Bersin/ menangis
Gerakan kuat/ melawan/ menangis
Warna
Biru/ pucat
Tubuh kemerahan ekstremitas biru
Seluruh tubuh kemerahan
Apabila Nilai Apgar :
7 – 10 : Bayi mengalami Asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam keadaan normal.
4 – 6 : Bayi mengalami asfiksia sedang
0 – 3 : Bayi mengalami asfiksia berat

DIMANDIKAN
Tindakan selanjutnya adalah memandikan bayi. Bayi dibersihkan dengan air hangat-hangat kuku. Mungkin makan waktu cukup lama apabila lapisan lemak di kulitnya cukup tebal, karena lebih sulit dibersihkan. Di ruang penanganan bayi ini, orang tua atau keluarga bayi di larang masuk, sementara bayi ditangani seorang bidan yang berpengalaman.

DITIMBANG
Tindakan selanjutnya adalah menimbang berat badan bayi sebelum melewati waktu setengah jam sesudah kelahiran. Hal ini untuk mencegah pengukuran yang tidak tepat karena telah terjadi penguapan cairan pada tubuh bayi. Sementara pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala tidak mutlak dilakukan saat itu pula. Khususnya lingkar kepala, kadang perlu ditunggu sesudah 24 jam. Sebab, bayi yang dilahirkan spontan kepalanya “mengecil” saat melewati jalan lahir. Sebaliknya, kepala mengalami penonjolan sementara di lokasi pemasangan vakum.

DIBERI SALEP MATA
Salep mata berisi antibiotik cukup penting diberikan untuk menghindari terinfeksi dari jalan lahir. Walaupun begitu, pada persalinan lewat operasi Cesar tetap diberikan antibiotik.

PEMERIKSAAN SALURAN CERNA
Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kesempurnaan saluran cerna, khususnya bagian anus. Caranya adalah dengan memasukkan ujung termometer yang tumpul ke dalam anus. Bila ternyata ada kelainan pada anusnya, akan segera ditangani sesuai prosedur medis.

PENYUNTIKAN
Vitamin K sangat penting untuk pembentukan protrombin yang memungkinkan darah membeku. Suntikan berisi vitamin K di pahanya untuk mencegah kemungkinan terjadinya pendarahan otak. Makin prematur si bayi, makin besar resiko pendarahannya.

C.CIRI-CIRI BAYI NORMAL
Tanda-tanda bayi lahir sehat :
a.Segera menangis
b.Pernapasan teratur
c.Banyak bergerak
d.Warna kulit merah muda
e.Berat badan 2500 gram sampai 4000 gram
Tanda-tanda adanya penyakit atau kelainan pada bayi baru lahir :
a.Tidak mau minum
b.Mencucur seperti mulut ikan
c.Kejang-kejang
d.Nafas cepat dan sesak
e.Diare terus menerus
Keadaan atau penyakit yang sering menyebabkan kematian pada bayi baru lahir antara lain : bayi dengan berat lahir rendah, yakni kurang dari 2,5 kg, tetanus, diare, dan infeksi saluran pernafasan akut.
Secara umum, bayi segera menangis sesudah lahir. Apabila tidak, berarti ada kelainan. Manfaat tangis bayi pertama kali adalah melonggarkan saluran pernafasannya agar berjalan dengan baik. Dalam kondisi bayi tidak menangis, diperlukan tindakan resusitasi untuk merangsangnya supaya menangis. Rangsangan dilakukan dengan cara menepuk-nepuk telapak kakinya sambil terus diberikan stimulus dan dilakukan juga pengisapan lendir di tenggorokannya.
Sesudah 24 jam, bayi akan diperiksa dan dinilai lagi dengan penilaian maturitas untuk menilai kondisi fisik dan neurologis bayi. Sebab, walaupun BB lahir bayi sama, maturitasnya belum tentu sama antara bayi satu dengan lainnya. Lewat penilaian ini bisa diketahui ada tidaknya gangguan pada pertumbuhan janin selama di kandungan.



D.PERTEMUAN IBU DAN SI BUAH HATI
Mendekapkan bayi ke ibu dan menetekkan segera setelah lahir, hal ini bertujuan agar :
1.Ibu tenang melihat anaknya dalam keadaan normal.
2.Ada kontak batin antara ibu dan anak.
3.ASI atau colostrum cepat keluar, karena dengan rangsangan isapan bayi akan mempercepat keluarnya ASI.

E.PENAMPILAN SI BUAH HATI
a.Bentuk Kepala
Bayi yang dilahirkan secara normal memiliki bentuk kepala memanjang. Akan tetapi, dalam waktu 24 – 48 jam, kepalanya akan kembali ke bentuk normal. Pada awal kelahiran, ukuran kepala lebih besar dari tubuhnya, tetapi pada usia sebulan dengan pertumbuhan normal, kepala dan badannya sudah akan simetris.
b.Rambut
Bayi sudah memiliki rambut saat lahir. Namun rambut ini tidak dapat dijadikan patokan untuk rambut di kemudian hari. Si rambut tipis saat lahir belum tentu kelak berambut tipis pula. Rambut awal berguguran perlahan-lahan selama bulan-bulan pertama dan digantikan oleh rambut baru. Setelah dicukur, rambut bayi akan tumbuh dengan lebih baik.
c.Mata
Mata harus bersih dari cairan dan peradangan, yang bila terjadi dalam 24 jam sejak kelahiran harus diselidiki karena dapat disebabkan oleh infkesi gonokokus yang dapat menyebabkan kebutaan. Mata harus diperiksa dan harus tidak ada katarak (tampak sebagai kekeruhan kornea), atau iris translusen yang bisa merupakan tanda albinisme.
d.Telinga
Telinga bisa memiliki skin tag. Biasanya kecil dan umumnya diikat dengan benang jahit oleh dokter anak, sampai lepas sendiri. Tag atau cekungan biasanya tidak signifikan tetapi dapat pula menunjukkan adanya masalah ginjal.
e.Mulut
Memeriksa mulut bayi, bidan harus memasukkan jari bersarung tangan, bersih, baru dipasang, guna memeriksa langit-langit mulut bayi untuk meraba adanya sumbing palatum. Inspeksi visual menggunakan sumber cahaya yang baik sangat vital dan bisa menemukan sumbing submukosa yang tidak mudah teraba. Kecuali kalau sumbingnya kecil, bayi bisa mengalami kesulitan makan, kemudian kesulitan bicara. Sumbing bibir pasti akan terlihat dan orang tua sering terkejut dan stres mengenai masalah penampilan anaknya. Sumbing bibir bisa bervariasi dari tidak terlihat sampai luas-unilateral dan bilateral.
Bidan harus memeriksa keseluruhan mulut mengenai adanya masalah, seperti gigi kongenital yang memerlukan pengangkatan untuk mencegah aspirasi atau ulserasi lidah.
f.Leher, Dada, dan Abdomen
Memeriksa adanya fraktur, bidan harus meraba jarinya sepanjang klavikula untuk merasakan adanya iregularitas. Harus ada dua putting susu. Bila jarak antara keduanya sangat lebar pada dada yang pendek, akan tampak tidak biasa, kemungkinan menunjukkan adanya abnormalitas kromosom seperti sindrom Edward.
Sebaiknya periksalah kembali bahwa klem tali pusat telah erat terpasang dan bahwa tidak ada penonjolan dasar pusat yang dapat menunjukkan eksomfalos (usus yang mengalami herniasi). Tali pusat harus memiliki satu vena dan dua arteri. Jika hanya ada satu arteri dalam tali pusat, mungkin berhubungan dengan anomali ginjal.
Beberapa bayi akan sesak napas atau napas berbunyi keras setelah kelahiran. Abdomen harus teraba lunak dan bila ada hernia yang tampak, harus segera dilaporkan.
g.Genitalia
Ukuran dan letak yang normal, dan setiap pigmentasi kulit, harus dicatat. Orang tua yang berkulit gelap mungkin memiliki bayi dengan pewarnaan kulit labia dan skrotum yang lebih gelap; tetapi bisa juga merupakan tanda adanya hiperplasia adrenal kongenital yang dapat memengaruhi jenis kelamin bayi. Pada kasus jenis kelamin tidak dapat ditentukan dan ada kecurigaan hiperplasia adrenal maka staf tidak boleh berusaha “menerka” jenis kelamin bayi karena bila ternyata kelak tidak benar, terbukti lebih memberatkan bagi orang tua.
a.Bayi laki-laki
Ukuran penis sangat bervariasi. Bidan harus memperhatikan lokasi orifisium uretra. Hipospadia adalah ketika meatus uretra membuka di permukaan bawah penis dan terjadi dalam 8,5 per 10.000 kelahiran.
Beberapa bayi lahir dengan bengkak besar, dikenal sebagai hidrokel. Ini cukup sering terjadi, dan tidak serius pada bayi baru lahir. Kantung skrotum diperiksa dengan lembut mengenai adanya testis yang bila tidak ada, biasanya akan turun pada usia 6 minggu.
b.Bayi perempuan
Labia dan klitoris bisa tampak besar pada bayi preterm dan kecil menurut usia. Labia dan klitoris yang terlalu besar bisa menyebabkan bayi dengan jenis kelamin yang tidak bisa ditentukan, bahkan kadang bisa teraba testes di bawah “labia”. Muara vagina harus mudah dilihat, namun bila tidak ada, akan terlihat jelas.
h.Anus
Catat dan dokumentasikan setiap keluaran mekoneum serta periksalah selalu bahwa bayi memiliki anus dan bahwa letaknya benar. Anus yang salah letak bisa berhubungan dengan malformasi rektum.
i.Punggung dan Tulang Belakang
Meraba dengan jari sepanjang tulang belakang untuk merasakan bila ada pembengkakan tersembunyi dan memperhatikan setiap adanya spina bifida/ defek tuba neuralis.
j.Ukuran Badan
Pada umumnya, bayi baru lahir mempunyai berat badan 2.500 – 4.500 gram dengan panjang badan 40 – 51 cm dan lingkar kepala rata-rata 35 cm. bayi yang lahir dua minggu lebih awal akan lebih kurus dibanding yang lahir seminggu kemudian. Akan tetapi, berat badan keduanya dapat sama pada 6 bulan berikutnya.
k.Warna Kulit
Warna kulit bayi lahir yang sehat adalah kemerahan. Pada beberapa kasus, bayi baru lahir mempunyai kulit kekuningan. Hal ini bukan merupakan gejala penyakit. Biasanya akan menghilang pada akhir minggu pertama apabila bayi cukup menyusu dan tak mengalami kekurangan cairan.
KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN PENYULIT/ KOMPLIKASI PADA BAYI BARU LAHIR SELAMA KALA IV

PENYULIT/ KOMPLIKASI
TEMUAN
PENCEGAHAN
PENATALAKSANAAN AWAL
Gagal napas (setelah resusitasi pertama)
Tampak salah satu tanda berikut ini :
Merintih
Napas cuping hidung
Retraksi sela iga
Usahakan bayi tetap hangat, hindari penghisapan lendir yang terlalu dalam
Raba bayi, bila :
Hangat  rujuk
Dingin  hipotermi,  usahakan agar bayi hangat
Hipotermi
Suhu aksila < 36o C
Dapat mengalami salah satu berikut ini :
Letargi
Kulit pucat
Kulit dingin
Takipnu (napas cepat)
Merintih
Sulit minum
Keringkan segera setelah lahir.
Jaga agar kepala tertutup sepanjang waktu.
Hindari mandi terlalu dini hingga suhu stabil.
Anjurkan kontak kulit ke kulit dengan ibu.
Pantau suhu bayi secara teratur.
Usahakan agar bayi hangat :
Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat atau.
Lakukan perawatan metode bayi kangguru.
Nilai ulang suhu setelah 30 menit, bila tidak didapatkan perbaikan  rujuk.